Sabtu, 15 Oktober 2016

KOAS SIKLUS ATAS: (18. Bedah Syaraf - 3 Oktober 2016 - 15 Oktober 2016)

Menuju selesainya berstatus sebagai dokter muda/koas, inilah stase kedua terakhir di siklus perkoasan.. yaitu Bedah Saraf (stase ke-18). Stase ini hanya 2 minggu saja. Tapi jangan salah loh, 2 minggu di stase ini, ilmu yang diperoleh sangatlah banyak. PPDS disini baik-baik dan mau mengajari. Namun, sibuknya juga luar biasa.. Mari saya bahas...
Di Minggu 1, seperti biasa, bertugas di ruangan. Masing-masing koas dibagi mengikuti PPDS (residen) dengan konsulen yang bersangkutan. Hampir sama dengan ortopedi, kita bertanggung jawab atas pasien yang kita pegang masing-masing. Bedanya, kita tidak usah menjemput pasien dari KBE/COT/IGD. Namun, kita harus mengupdate pasien yang masuk supaya tidak "miss". Update-an tersebut kemudian diprint dalam bentuk denah dan diserahkan besok paginya. Pasien Bedah Saraf tidak hanya di lokasi bangsal bedah saraf saja, oleh karena itu, 1 RS harus dilakukan penjelahjahan (skrining) untuk memeriksa pasien yang termasuk dalam kategori "bedah saraf" ini. Bisa dibayangkan kan, betapa lelahnya malam-malam harus keliling RS.

Minggu 2 adalah stase IGD, COT dan Poliklinik. Di IGD, seperti ortopedi juga nih, 1x24 jam, bedanya, pasien yang dilakukan bedah darurat (misalnya: craniotomi evakuasi EDH) tidak dilakukan di KBE (kamar bedah emergensi), namun di COT. Sehingga tak ada cerita apapun, kita tetap ikut walaupun sudah tengah malam.

Bedah Saraf merupakan salah satu stase favoritku, walaupun melelahkan, namun banyak yang saya dapatkan disini. Memang sangat mantap departemen beserta staf-staf. Patut diakui kalau akreditasinya A. Dua jempol dehh! 😁😁

Jaga terakhir (muka ngantuk) di IGD dengan residen dr.Celia Wijaya, 14 Okt 2016

Sabtu, 01 Oktober 2016

KOAS SIKLUS ATAS: (17. Bedah Ortopedi dan Traumatologi - 5 September 2016 - 30 September 2016)

Stase ke-17 di masa koas adalah stase bedah ortopedi dan traumatologi.
Stase ini sebenarnya terpisah dari bedah umum, dan berlangsung selama 4 minggu.
Sebelum menjelaskan kesibukan di stase ini, ada yang perlu saya bilang nih.. Departemen ini punya kamar koas yang sangat LAYAK banget.. seperti HOTEL.. ada AC nya dengan kamar mandi bersih dan meja belajar. Tidak enaknya, ada tugas menulis jurnal (minimal 3 halaman), tergantung topik apa yang akan dikumpulkan per harinya, sampai diakumulasi nilainya ke nilai akhir.

Sekarang, saya cerita mengenai kesibukan stase..  Adapun bermacam-macam:
Minggu 1 adalah stase ruangan. Disini kami telah dipilihkan untuk mengurus pasien berdasarkan divisi masing-masing, mulai dari divisi terberat, LOWER (biasa mengurus pasien dengan patah tulang di kaki), UPPER (mengurus pasien dengan patah tulang di tangan), SPINE (mengurus pasien dengan kelainan tulang belakang), dan ONKOPED (mengurus pasien dengan keganasan (ONKO) dan anak-anak (PED)).
Nah, kebetulan saya dapat bagian SPINE. Makanan sehari-hari lah, Fraktur kompresi, Spondilitis TB..
Disini juga, kita bertanggung jawab atas pasien yang dari IGD, COT atau KBE ke ruangan (kita yang antar foto di radiologi), dan yang menjadi permasalahan adalah foto rontgen nya harus bener-bener sesuai permintaan. Jika tidak, diancam tambah jaga.. Disini aku mengalaminya gara2 itu... *tegaaa* 😢😢

Minggu 2 adalah stase IGD dan Poliklinik. Seperti biasalah, kita harus standby di IGD dari pagi sampai jam 4 sore atau 6 sore jika ada jaga (pergantian jaga dengan minggu 3). Hal yang tidak enak disini adalah jam tidurnya. Memang, jaga IGD tergantung bawaan badan. Jika datang banyak pasien, jangankan tidur, duduk aja ga dapat. Saya telah mengalaminya sampai sampai berpuluh penggaris kayu 100cm kupatahkan demi bidai. Permasalahan di minggu ini, kita hanya dapat istirahat 6 jam saja (dari jam 6 sore - 12 malam, pergantian jaga dengan minggu 3), setelah itu bangun jaga lagi dari jam 12 malam sampai besoknya. Lama-lama pun jadi zombieee.. 😖😖😖

Minggu 3 stase COT. Biasanya sih yang masuk COT hanya 2 orang. Sisanya berterbangan entah kemana.. Sungguh santai, apalagi jaganya hanya nongol di IGD dari jam 6 sore sampai 12 malam.. Tapi balik lagi bawaan badan pasien IGD. Hehehe..

Minggu 4 adalah stase ujian. Disini dimana pretest dan midtest diadakan. Pretest kali ini adalah menghafal lebih dari 50 nama tulang pada phantom yang kita panggil "Mr.Bones" selanjutnya midtest dengan soal tertulis sebanyak 100 soal. Minggu 4 ini santai, namun capek di otak.. Karena belajarrrr dan belajarrr... 😀

So far sih, ortopedi adalah stase yang "not too bad", seru tapi tidak mau diulang. Hehehe.. 😀😂
Nah satu lagi, foto wajib setelah selesai BST dengan guru besar, Prof.Dr.dr. Hafas Hanafiah, Sp.OT(K)
Beliau sangat inspiratif.. :)

Mandatory Picture (Orthopedi&Traumatology, 26 Sept 2016)